Sabtu, 15 Maret 2014

PATTERN


Pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan mengenai fungsi dari Pattern, Pattern digunakan untuk menggandakan geometri menurut parameter yang ditentukan. Hasil penggandaan ini akan otomatis ikut berubah apabila geometri asalnya dirubah. Sehingga user tidak mengalami kesulitan dalam merubah desain.
Ada dua macam pattern yaitu :

Circular pattern
Digunakan untuk menggandakan Feature sama seperti aslinya yang akan tersusun melingkar.
Metode ini menempatkan salinan komponen (awal) dalam arah melingkar dengan jumlah dan jarak sudut tertentu.

Rotation Axis.
Menentukan sumbu putar dari pola melingkar.

Flip.
Digunakan untuk membalik arah komponen.

Count.
Menentukan jumlah salinan dalam satu busur atau lingkaran.

Angle.
Menentukan jarak menyudut antar salinan komponen. Harga count dan spacing harus lebih dari Nol.


Rectangular Pattern
Digunakan untuk menggandakan Feature yang sama seperti aslinya yang akan tersusun lurus atau persegi.
Metode ini menempatkan salinan komponen (awal) dalam baris dan kolom dengan memasukkan jarak dan jumlah komponen.

Direction.
Menentukan arah salinan komponen menggunakan garis tepi atau sumbu.


Flip
Digunakan untuk membalik arah komponen

Count
Menentukan jumlah salinan pada kolom dan baris.

Spacing

Berikut gambar hasil dari fitur Pattern ini
Gambar 1.1 Rectangular Pattern

Gambar 1.2 Circular Pattern


 Untuk lebih jelasnya mengenai fitur Pattern ini simak video berikut :

HOLE



Pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan mengenai fungsi dari fitur Hole, Fitur ini digunakan untuk membuat fitur lubang yang parametrik berbentuk lubang bor, counterbore, countersink atau lubang ulir. Sebuah fitur Hole dapat memuat beberapa lubang sekaligus dengan konfigurasi yang identik (diameter dan metode pemberhentian).
Dalam membuat Hole kita harus memperhatikan fitur2 dari hole tersebut, adapun fitur2nya bisa dilihat pada gambar berikut.

Gambar 1.1 Fitur Hole

 Saya akan menjelaskan (yang dilingkari merah) mengenai fitur2 diatas.

a. Drill, Counterbone, Countersink
Ukuran lubang akan ditunjukkan pada gambar preview menyesuaikan dengan tipe lubang yang dipilih.  

Drilled 
Lubang dibuat standar dengan diameter yang ditentukan. Contoh: lubang hasil pengeboran awal. 

Counterbore
Spesifikasi yang ditentukan adalah diameter lubang utama, diameter counterbore dan kedalaman counterbore. 

Countersink
Spesifikasi yang ditentukan adalah diameter lubang utama, diameter countersink dan sudut countersink.
b. Drill Point
Metode ini digunakan untuk menentukan bentuk ujung lubang. Flat digunakan untuk ujung lubang dengan ujungnya rata sedankan angle digunakan untuk ujung lubang yang membentuk sudut sesuai mata bor yang digunakan.


c. Termination
Untuk menentukan letak berhentinya fitur lubang, anda dapat memilih salah satu dari tipe perhentian berikut:
Distance 
Membuat lubang dengan menentukan kedalaman lubang diukur dari dan tegak lurus permukaan bidang. Masukkan hanya nilai positif untuk menentukan kedalaman lubang.
Through All
Membuat lubang tembus yang melewati semua permukaan atau bidang.

To
Membuat lubang yang berhenti pada permukaan atau bidang yang ditentukan. Permukaan tersebut harus di klik untuk memilihnya sebagai tempat berhentinya fitur lubang ini. Opsi tambahan untuk metode To adalah Flip untuk memilih arah, Surface untuk memilih permukaan tempat berhentinya lubang dan Extended Face untuk menentukan berhentinya lubang pada permukaan yang diperpanjang (lubang tidak menyentuh secara fisik dari permukaan namun sebidang dengan perpanjangan atau perluasan dari permukaan yang dipilih).



d. Hole Type
Ada beberapa jenis lubang yang dapat dibuat dengan fitur hole, yaitu :

Simple Hole
Membuat lubang standar tanpa ulir dalam.

 Tapped Hole 
Membuat lubang dengan ulir dalam dengan spesifikasi yang ditentukan oleh:
  • Thread type
Pilihan ini digunakan untuk menentukan standar ulir. Standar British menggunakan ulir tipe ANSI Unified Screw Thread, sedangkan lubang standar Metrik holes menggunakan ulir tipe ANSI Metric M Profile.
  • Size
Tergantung pada tipe ulir yang dipilih, Inventor menyediakan daftar ukuran ulir nominal.
  • Designation
Untuk menentukan standar ulir dengan pilihan ukuran ulir nominal dan kisarnya.
  • Class
Untuk menentukan kelas ulir pada suaian.
  • Diameter 
Menunjukkan tipe diameter yang digunakan pada fitur Hole ini.
  • Direction
Menentukan arah putaran ulir apakah ulir kanan atau ulir kiri. 
  • Full Depth 
Apabila dipilih maka ulir dalam akan dibuat sepanjang dalam lubang yang ada.


 Clearance Hold
Membuat lubang dengan pengepasan mengacu pada ulir luar dari baut . Spesifikasi yang harus ditentukan adalah:
  • Standard
Untuk memilih standar ukuran dari baut.
  • Fastener Type 
Untuk memilih tipe baut.
  • Size 
Untuk memilih ukuran standar ulir pada baut
  • Fit 
Untuk memilih jenis suaian antara close (paksa), normal (pas) atau loose (longgar)


Berikut video dari saya mengenai  Fitur Hole ini

Selasa, 11 Maret 2014

REVOLVE




     Pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan mengenai fungsi dari revolve pada Inventor, Revolve atau putaran digunakan untuk membuat bentuk‐bentuk silindris dengan cara memutar suatu bentuk profil terhadap sumbu yang ditentukan, Untuk membentuk part dengan dengan funsi revolve ini perlu ditentukan dahulu Profile dan Axis
     Axis atau sumbu dapat berupa garis pada profil, garis bantu, atau garis sumbu Origin. Adapun yang perlu diperhatikan adalah sumbu dan profil harus terdapat dalam satu bidang yang sama. Sudut perputaran untuk fungsi Revolve ini menyesuaikan dengan metode ekstensinya.
     Jadi dalam Revolve ini sangat penting kita membuat garis sumbunya, yang pastinya agar profil yang kita buat dapat berputar.

Gambar 1.1 Fitur dari Revolve


     Ekstensi (Extents) pada fitur Revolve terdiri dari dua metode. Dengan metode Angle akan dihasilkan perputaran profil terhadap sumbu dengan sesuai sudut yang ditentukan. Ketika opsi Angle dan sudut dimasukkan dimasukkan maka akan anda diminta menentukan direction. Arah perputaran ditentukan dengan memilih satu diantara opsi direction yang sesuai. Metode Full akan memutar profil satu putaran penuh atau 360°.

Gambar 1.2 Revolve dengan ekstensi Angel Sebesar 90°



Gambar 1.3 Revolve dengan ekstensi Angel Sebesar 360° atau Full



Untuk lebih jelasnya simak video berikut



Selasa, 04 Maret 2014

Extrude



EXTRUDE


Pada kesempatan kali ini, saya akan menjelaskan secara singkat mengenai extrude, dengan menggunakan fungsi extrude ini kita dapat kita memberikan tinggi, tebal atau kedalaman dari sebuah profil dengan ukuran tertentu. Untuk memberikan fitur Extrude kita harus menentukan Profil, Output, dan Operation. Selain itu, yang penting juga pada fitur ini adalah Distance, To Next, To, From-To,dan All. Akan tetapi, pada tingkat dasar fitur pada extrude yang paling sering digunakan yaitu fitur Distance dan fitur All. 
Fitur-fitur dasar yang harus diperhatikan dapat dilihat pada gambar 1. Sedangkan hasil dari extrude dapat dilihat pada gambar 2.



Gambar 1.







 Gambar 2.




Agar lebih jelas mengenai fungsi extrude ini, simak video berikut